“Ada kontradiksi soal popularitas intelektual, karakter kepemimpinan, kiprah Mas Anas di kelompok aktivis gerakan dengan nasib Mas Anas dalam 8 tahun ini. Banyak orang meyakini, Mas Anas adalah korban ketidak adilan hukum tahun 2014 lalu,” tambah Darmawan.
Atas dasar kepekaan tersebut Sekretaris Jenderal Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia bersama rekan-rekan aktivis lain akan menjemput senior gerakan sebagai aksi solidaritas.
Melihat gelombang dukungan menjelang hari kebebasan Anas Urbaningrum, dinilai Darmawan sebagai bentuk kerinduan dan dukungan moril dari kalangan mahasiswa yang selama hampir satu dekade tidak bisa berdialog dan diskusi secara langsung.
“Saya yakin kembalinya Mas Anas akan jadi langkah selanjutnya untuk kita semua melihat berbagai persoalan keadilan, dan cara keadilan kembali ke tempat (pemiliknya),” ucap Darmawan.***