Setiap kecamatan menampilkan devile adat sesuai karakteristik budaya masing-masing, memperlihatkan kekayaan dan keharmonisan multikultural masyarakat Luwu Utara.
“Ini bukan hanya selebrasi, tapi juga refleksi. Kita ingin Luwu Utara terus tumbuh dengan semangat kebersamaan, gotong royong, dan penghargaan terhadap nilai-nilai budaya,” kata salah satu tokoh adat yang hadir dalam devile.
Peringatan HUT ini tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga ruang konsolidasi bagi pemerintah dan masyarakat untuk terus membangun Luwu Utara yang tangguh, responsif, dan kompetitif di tengah dinamika pembangunan daerah dan nasional.
Dengan sejarah, capaian, dan komitmen para pemangku kepentingan, Luwu Utara optimistis menatap masa depan yang lebih cerah di usia ke-26 tahun ini.










