Baca juga: Semana Santa 2023 Kembali Digelar, Berikut Respon Perantau
Tapi, ada juga pandangan yang beda tentang Lucifer, nih. Beberapa tradisi esoterik kayak Gnostisisme, Thelema, atau Luciferianisme, nganggep Lucifer tuh sosok yang positif. Dia dateng buat bawa pengetahuan, kebebasan, dan pencerahan buat manusia. Menurut mereka, Tuhan tuh tiran yang pengen manusia tetep di dalam kebodohan dan ketergantungan. Jadi, mereka hormati Lucifer sebagai guru, teman, atau bahkan dewa.
Pengaruh Lucifer di Budaya Populer Lucifer sering muncul di berbagai karya seni, sastra, musik, film, atau serial TV. Dia biasanya digambarkan sebagai sosok yang keren, pintar, karismatik, tapi juga licik, jahat, dan manipulatif. Nah, ada beberapa contoh karya yang nunjukin Lucifer, di antaranya:
- Paradise Lost, puisi epik karya John Milton yang ceritain pemberontakan dan jatuhnya Lucifer.
- The Devil’s Advocate, film thriller yang diperankan Al Pacino sebagai Lucifer yang nyamar jadi pengacara sukses.
- Lucifer, serial TV yang diadaptasi dari komik Vertigo. Kisahnya