Berdasarkan kalender ekonomi, tidak ada tidak ada data krusial yang dirilis pada awal pekan. Fokus investor beralih ke hal-hal penting selama sisa minggu ini, termasuk keputusan suku bunga Bank of England dan Federal Reserve, yang diperkirakan tidak akan dinaikkan oleh bank sentral masing-masing.
Saat pembukaan perdagangan pagi tadi, Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menduga rupiah akan melemah karena dipicu antisipasi pasar terhadap jelang keputusan Bank Sentral AS dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada pekan ini.
Pengendalian inflasi dan penguatan kondisi ketenagakerjaan akan menjadi topik pembicaraan dalam pertemuan FOMC. Inflasi masih menjadi fokus karena melenceng jauh dari target 2 persen.