<strong>JENGGALA.ID</strong> - Direktur Reskrimsus Polda Metro Kombes Ade Safri Simanjuntak telah mengungkapkan serangkaian langkah dalam penyelidikan dugaan pemerasan yang terkait dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penanganan perkara di Kementerian Pertanian (Kementan) pada tahun 2021. Pengaduan masyarakat (dumas) mengenai dugaan pemerasan ini diterima pada 12 Agustus 2023. Ade menyatakan bahwa mereka tidak akan mengungkapkan identitas pelapor demi menjaga kerahasiaannya. Tim penyelidik kemudian melakukan verifikasi terhadap dumas tersebut, dan pada 15 Agustus 2023, polisi mengeluarkan surat perintah pulbaket untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut. Pada tanggal 21 Agustus 2023, surat perintah penyelidikan telah diterbitkan, dan tim penyelidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya memulai rangkaian penyelidikan untuk mencari tahu apakah ada tindak pidana terkait dugaan tersebut.<!--nextpage--> Selama proses ini, enam orang telah dimintai keterangan, termasuk Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), sopir, dan aide-de-camp (ADC) dari Syahrul. Namun, Ade belum dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai hasil klarifikasi karena penyelidikan masih berlangsung. Ade juga mengungkapkan bahwa Menteri Pertanian Syahrul telah dimintai klarifikasi sebanyak tiga kali, dengan klarifikasi terakhir dilakukan pada hari tersebut. Sementara itu, Ketua KPK Firli Bahuri membantah adanya pemerasan yang dilakukan oleh jajaran pimpinan KPK terhadap Syahrul terkait pengusutan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian. Firli Bahuri menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan tidak pernah dilakukan oleh pimpinan KPK. Demikianlah rangkaian proses penyelidikan terkait dugaan pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK dalam penanganan perkara di Kementerian Pertanian pada tahun 2021. Penyelidikan masih berlanjut untuk mencari kebenaran dalam kasus ini.<!--nextpage-->