Beberapa bangunan yang menonjol di kawasan ini termasuk kantor pos, Gereja Protestan, Gedung Societet, Gedung Balai Kota (yang kini menjadi Museum Batik), bekas kantor DPU (kini menjadi kantor Batik TV), Gedung Pertani, dan sebuah rumah yang dibangun pada tahun 1850 yang dulunya digunakan sebagai kediaman mantan pembantu Gubernur.
Baca juga : Sungai Kuning China Menyimpan Banyak Kekayaan
Pusat Kegiatan Masyarakat
Tak hanya memiliki nilai sejarah, Kota Tua Jetayu juga merupakan pusat kegiatan masyarakat. Berbagai acara, baik yang bertaraf nasional maupun internasional, seringkali diselenggarakan di kawasan ini.
Selain itu, setiap pagi, kawasan ini menjadi tempat berolahraga bagi warga dan anak-anak sekolah yang ingin menjaga kebugaran fisik mereka. Ini menjadi bukti bahwa Kota Tua Jetayu adalah tempat yang hidup dan terus berkembang meskipun telah berusia ratusan tahun.