Pakar klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, menyatakan bahwa angin tenggara memiliki potensi untuk mengangkut asap karhutla dari Kalimantan ke negara-negara tetangga seperti Singapura dan Semenanjung Malaysia.
BMKG juga mencatat bahwa Kalimantan adalah wilayah dengan jumlah titik panas (hotspot) terbanyak, termasuk hotspot dengan tingkat kepercayaan tinggi (merah/high) sebanyak 107 titik, serta hotspot dengan tingkat kepercayaan sedang (kuning/medium) sebanyak 3.020 titik pada tanggal 7 Oktober. Mayoritas titik panas ini terkumpul di bagian selatan Kalimantan.
Meteorological Service Singapore (MSS), lembaga sejenis BMKG di Singapura, juga menyatakan bahwa kabut asap yang lebih ringan dapat terbawa oleh angin dan memengaruhi negara-negara tetangga. Berdasarkan pantauan satelit terkini, titik api terdeteksi di wilayah Sumatra bagian selatan dan tengah serta Kalimantan bagian selatan. Kabut asap sedang masih terlihat di wilayah Sumatra bagian selatan dan tengah dan bergerak ke arah barat laut.