Konsistensi Komitmen Sampoerna dan Kolaborasi dengan BUMN
Dalam sesi diskusi panel, Presiden Direktur Sampoerna, Ivan Cahyadi, mengatakan bahwa Sampoerna tidak melupakan sejarah di mana perusahaan memulai usaha dari toko kelontong di Surabaya, Jawa Timur pada 1913. UMKM memiliki peluang yang sama seperti perjalanan Sampoerna.
Dalam perjalanan lebih dari satu abad itu, Sampoerna memegang teguh Falsafah Tiga Tangan di mana perusahaan selalu berupaya memberikan yang terbaik, tidak hanya bagi konsumen dewasa, tetapi juga karyawan, mitra usaha, pemegang saham, serta masyarakat luas, termasuk pelaku UMKM. “Setelah melakukan pembinaan UMKM, baik melalui SRC maupun SETC untuk ekspor dan lainnya, kami belajar bahwa yang paling penting adalah optimisme. Dengan optimisme, banyak hal bisa dicapai, dan UMKM harus memulainya dari suatu titik awal,” katanya.