Thomas mengingatkan bahwa kejadian kebakaran hutan dan lahan juga berpotensi terjadi di gunung-gunung lain di Indonesia. Para pendaki harus berhati-hati dengan api dan selalu memperhatikan peringatan maupun informasi cuaca yang diberikan oleh instansi setempat.
“Sebanyak 99 persen kejadian kebakaran hutan dan lahan disebabkan oleh faktor manusia. Ada yang disengaja dan tidak sengaja seperti membuang puntung rokok, membuat api unggun yang tidak dijaga, dan faktor-faktor lain,” ujarnya.
“Kondisi kering dan angin saat musim kemarau jika dipicu dengan api yang tidak terjaga akan sangat berpotensi menjadi karhutla,” imbuh Thomas.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat mencatat luas lahan yang terbakar mencapai 100 hektare.
Kepala BBKSDA Jawa Barat, Irawan Asaad mengatakan tiga hal yang menjadi kendala pemadaman, yaitu vegetasi kering, angin, serta lokasi yang sulit dijangkau. Vegetasi kering memang mudah tersulut api sehingga kebakaran mudah meluas.