Abdi dalem keraton bersama-sama melantunkan doa dan selawat sebelum barang-barang kuno itu dicuci dan dimasukkan ke tempat penyimpanan untuk kemudian digunakan mewadahi makanan khas Cirebon bekasem pada pelaksanaan panjang jimat.
Barang peninggalan Sunan Gunung Jati yang “disucikan” dalam siraman panjang, menurut Gumelar, terdiri atas tujuh piring berukuran besar, 38 piring pengiring, dua guci, serta dua tempat untuk menaruh minyak mawar atau melati.
“Benda-benda itu akan digunakan dalam puncak acara memperingati lahirnya Kanjeng Nabi Muhammad SAW,” katanya.
Pada pelaksanaan tradisi siraman panjang, menurut Gumelar, warga biasanya mengambil air bekas cucian barang peninggalan Sunan Gunung Jati.
“Mereka ingin mendapatkan keberkahan dari Allah SWT melalui peninggalan ini,” katanya.