Mendong dan Kisahnya
Kerajinan anyaman mendong memiliki ciri khas yang membedakannya dari produk sejenis di daerah lain. Teknik anyaman, desain, dan motif yang digunakan mencerminkan nilai-nilai budaya Sunda, sekaligus menampilkan keterampilan tinggi dari para pengrajin lokal.
Tanaman mendong yang digunakan sebagai bahan baku tumbuh secara alami di lahan basah sekitar Tasikmalaya, sehingga memberikan nilai ekologis dan ekonomi yang tinggi. Produk yang dihasilkan mencakup berbagai bentuk seperti tas, tikar, keranjang, dan aksesori lainnya yang tidak hanya digunakan secara fungsional, tetapi juga memiliki nilai estetika dan komersial.
Keunikan tersebut menjadi alasan kuat untuk mendaftarkan kerajinan ini sebagai produk indikasi geografis. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis memberikan kerangka hukum bagi pendaftaran dan perlindungan produk lokal berbasis wilayah.