<strong>JENGGALA.ID</strong> - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) telah memberikan beberapa tugas penting kepada BRIN dalam menghadapi dampak El Nino yang berkepanjangan di Indonesia. Salah satu tugas tersebut adalah menyediakan varietas benih unggul dan mengembangkan teknologi peternakan. Laksana Tri Handoko menjelaskan, "BRIN akan mendapatkan tanggung jawab dari Kementan untuk menjadi penyedia berbagai jenis benih unggul, mulai dari tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, hingga peternakan. Ini termasuk pengembangan vaksin untuk hewan ternak, obat-obatan, serta teknologi pakan dan budidaya." Selain itu, BRIN juga diminta untuk segera mengembangkan teknologi iradiasi pangan guna memperpanjang masa simpan makanan. Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi menyebut bahwa BRIN saat ini memiliki tanggungan terkait teknologi iradiasi, yang dapat membantu memperpanjang masa simpan makanan seperti cabai, bawang merah, dan telur.<!--nextpage--> Iradiasi pangan adalah metode penyinaran pangan yang telah disetujui oleh banyak negara di seluruh dunia dan digunakan secara komersial untuk mencegah kerusakan dan pembusukan makanan. Kementan juga berharap hasil penelitian BRIN dapat membantu meningkatkan produksi pangan, seperti meningkatkan hasil tanaman padi per hektar atau mempercepat pertumbuhan ternak. Selain itu, pemerintah telah menyiapkan cadangan beras dalam mengantisipasi dampak El Nino yang berlangsung hingga pertengahan tahun depan. Hal ini juga untuk menghadapi peristiwa penting seperti pemilihan umum tahun 2024. Meskipun El Nino diprediksi akan berlangsung hingga Mei 2024, pemerintah dan BRIN berusaha untuk mengantisipasi dan mengatasi dampaknya dengan berbagai langkah strategis.<!--nextpage-->