Program yang telah berjalan sejak tahun 2018 tersebut, dimulai pada proses administrasi dan penetapan lokasi tanam, sosialisasi teknik dan cara budidaya pada 2019. Memasuki Tahun 2020, kelompok tani diberikan bantuan sarana produksi dan pada Tahun 2021, kelompok tani mempersiapkan dana sharing untuk mesin alat pertanian dengan persentase 30 persen swadaya dan 70 persen program READSI.
Sementara Darwin menambahkan bahwa, kelompok yang mengikuti bimbingan lanjut di Desa Mukti Jaya dan program ini di danai IFAD bekerjasama Kementerian Pertanian. Selain KWT di Desa Mukti Jaya ada beberaoa Kelompok Tani (Poktan) yang terlibat yakni Koptan Tana Manai, Sidomakmur, Wira Tani, Santobu, Tani Murni dan Koptan Gunung Sari, antusias mengikuti kegiatan tersebut.