“Program ini adalah instrumen penting untuk memastikan manfaat pembangunan dapat dirasakan secara merata di seluruh lapisan masyarakat. Dengan melibatkan warga setempat dalam pembangunan, padat karya membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan daya beli masyarakat,” ungkap Menteri Dody.
Pada Tahun Anggaran 2025, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp1,2 triliun untuk program pembangunan berbasis padat karya. Anggaran tersebut didistribusikan ke 1.059 lokasi di berbagai wilayah untuk mendanai pekerjaan berskala kecil, seperti pemeliharaan rutin jalan dan jembatan yang pelaksanaannya mengutamakan partisipasi warga lokal.
Berdasarkan data e-Monitoring Kementerian PU per tanggal 24 September 2025, progres fisik keseluruhan program telah menyentuh angka 62,1%. Dari progres tersebut, serapan tenaga kerja tercatat sebanyak 43.628 orang, yang setara dengan 2.909.075 Hari Orang Kerja (HOK).












