Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Rumadi Ahmad menyampaikan kabar tersebut tidak benar. Dia mengimbau masyarakat tak terpancing dengan kabar itu.
“Saya tidak tahu dari mana asalnya. Yang jelas, pemerintah tidak pernah menyebutkan soal nama,” kata Rumadi melalui keterangan tertulis, Rabu (9/3). Rumadi menyampaikan Presiden Jokowi hanya mengungkap fenomena penceramah radikal. Menurutnya, Jokowi tidak pernah berniat membeberkan nama-nama penceramah yang dianggap radikal. Rumadi mengatakan apa yang disampaikan Jokowi itu tidak mengada-ada.
Ustaz Abdul Somad (UAS) menanggapi daftar 180 penceramah radikal yang beredar di sosial media. Ia mengatakan, penting untuk memastikan daftar itu bukan berita bohong atau hoaks.
Menurutnya, jika memang dirinya dan pendakwah lainnya bersalah, UAS meminta pihak berwenang untuk menunjukkan kesalahannya sekaligus menentukan hukuman jika memang terbukti.