Sementara itu, Tenaga Ahli BNPB Heri Setyono menyoroti pentingnya upaya pemadaman darat selain water bombing dari udara. Ia menjelaskan bahwa water bombing memiliki keterbatasan seperti waktu terbang dan sumber air. Heri menginformasikan bahwa sekitar 31 unit helikopter telah digunakan di Kalimantan dan Sumatera dalam penanganan Karhutla. Oleh karena itu, akan dilakukan komunikasi dengan pihak Antares untuk menambah unit helikopter di wilayah ini.
Heri juga meminta tim water bombing di Jatim untuk merencanakan kembali strategi pemadaman, termasuk pemantauan arah angin dan penggunaan busa deterjen sebagai upaya pemadaman bara api. Ia menekankan bahwa pemahaman tentang pergerakan angin sangat penting untuk menentukan strategi pemadaman, dan informasi cuaca dari BMKG sangat diperlukan dalam hal ini.