Sebelum kejadian, PO kirim pesan melalui WA untuk datang ke rumah Slamet jika ia tidak ada kabar selama beberapa hari.
Namun, setelah dinyatakan hilang, pihak keluarga tidak mendapat kabar selama beberapa hari setelah mengunjungi rumah Slamet. Mereka kemudian melaporkan hilangnya PO ke Polres Banjarnegara.
Polisi segera melakukan penyelidikan dan menemukan bahwa PO telah dikubur di sebuah lahan perkebunan saat mendatangi rumah Slamet. Ketika menggali titik penguburan PO, polisi menemukan sepuluh jenazah lain di lokasi yang tidak berjauhan.
Menurut Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, Slamet melakukan pembunuhan karena terkait dengan aksi penipuan yang dilakukannya selama lima tahun terakhir.
Slamet mengaku memiliki kemampuan melipatgandakan uang kepada pasien yang datang kepadanya untuk meminta bantuan.