“Karena masalah pendidikan dan tenaga kerja harus nyambung. Misalnya ada investasi mobil listrik di Karawang banyak. Tapi SDM belum ada. Pendidikan, pelatihan harus sesuai industrinya,” katanya.
Hadi menilai ekonomi di Jawa Barat saat ini sedang bergeliat, karena hampir 60 persen industri manufaktur berada di wilayah tersebut. Bahkan sekitar 20 persen investasi ada di Jawa Barat.
“Ekspor kita juga 17 persen. Jadi Jabar adalah gambaran Indonesia. Kalau kita bisa bereskan Jabar, industri akan maju,” katanya.
Tidak hanya di bidang vokasi, Kadin Jabar berupaya membangun ekosistem yang dapat membantu pelaku industri dan usaha dari skala besar, menengah hingga kecil.
Berdasarkan data yang ada, ujar Hadi, di Jawa Barat terdapat 103 juta UMKM. Dari jumlah itu, sekitar 30 ribu merupakan pelaku usaha kecil dan menengah.