“Jadi, setiap pernyataan harus datang dari Ketua Umum. Kedua, PSMTI bukan organisasi politik, ini adalah organisasi sosial yang tidak diizinkan untuk membahas politik atau melakukan klaim-klaim politik,” tambah Jusuf Hamka.
Ia menekankan pentingnya tetap menghormati Presiden Jokowi, namun ia menegaskan bahwa klaim yang menyatakan bahwa masyarakat Tionghoa akan mengikuti pilihan Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2024 tidak benar.
“Pak Jokowi adalah orang yang baik. Tetapi, bukan berarti pilihan Pak Jokowi harus diikuti oleh seluruh masyarakat Tionghoa. Ini adalah kesalahpahaman yang dapat menyesatkan orang-orang Tionghoa yang tidak memiliki pengetahuan yang memadai dan hanya diklaim seolah-olah Hary Tanoe mewakili seluruh komunitas Tionghoa,” tambahnya.