Menurut Jusman, menjadi pemimpin dalam sebuah organisasi seperti PGRI bukan sekadar jabatan, melainkan amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Ia berkomitmen untuk mendengarkan serta memperjuangkan aspirasi para guru, khususnya di Sabbang Selatan.
“Harapan kita sama, yaitu memajukan organisasi dan mengawal hak-hak guru, terutama jika ada hal-hal yang dianggap mendesak dan perlu diperjuangkan,” tambahnya.
Lanjut, Jusman mengingatkan pentingnya menjaga demokrasi dalam proses pemilihan ketua PGRI. Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada intervensi dari pihak manapun yang dapat merusak suasana demokratis tersebut.
“Saya berharap tidak ada intervensi dari pihak luar. Biarkan guru-guru di Sabbang Selatan memilih secara bebas siapa yang mereka anggap layak menjadi ketua. Siapapun yang terpilih nanti, itulah yang terbaik menurut mereka,” tegasnya.