Pertemuan itu berlangsung di Stockholm pada Jumat (4/8), atas undangan Billstrom kepada 21 duta besar negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), termasuk Indonesia.
“Saya sampaikan bahwa Indonesia mengutuk tindakan pembakaran Quran,” kata Kama dikutip dari Antara.
Menurut dia, berkaca dari pengalaman di Indonesia, masalah ini harus dihadapi dan melibatkan seluruh komponen masyarakat, seperti tokoh agama, masyarakat dan nasional, sehingga tidak hanya pemerintah.
Kama mendesak pemerintah Swedia agar mengambil langkah segera guna mengubah citra Stockholm yang telah dirusak oleh aksi pembakaran dan penistaan kitab suci Muslim tersebut.
“Saya juga mendorong Swedia untuk terlibat intensif dengan para menteri luar negeri negara anggota OKI dalam Sidang Majelis Umum ke-78 PBB bulan depan,” tutur dia.