<strong>JENGGALA.ID</strong> - Israel telah memutuskan untuk menarik diplomat mereka dari Turki sebagai tindakan keamanan sementara, yang datang setelah mereka terlibat dalam konflik dengan Palestina. Sebelumnya, Israel hanya memberi saran kepada warganya di Turki untuk segera meninggalkan negara tersebut. Namun, sekarang mereka telah memutuskan untuk menarik diplomat mereka yang berada di Turki. Konsulat Israel di Istanbul telah mengeluarkan pernyataan, meminta warga Israel untuk meninggalkan Turki, mengutip "ancaman teroris" yang semakin meningkat terhadap warganya di luar negeri sebagai alasan utama. Tingkat kewaspadaan terhadap terorisme bahkan telah dinaikkan ke peringkat empat, yang merupakan tingkat tertinggi dalam peringatan keamanan teroris. Kamis lalu, sebuah serangan mematikan terjadi di sebuah rumah sakit di Jalur Gaza, yang memicu demonstrasi di luar konsulat Israel di Istanbul dan kedutaan besar Israel di Ankara pada Selasa malam. Bentrokan antara polisi dan para pengunjuk rasa menyebabkan puluhan orang terluka.<!--nextpage--> Meskipun Israel dan Palestina sama-sama menyalahkan satu sama lain atas serangan ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menyalahkan Israel bersama dengan banyak negara Arab lainnya, yang telah memperburuk hubungan diplomatik. Erdogan menggambarkan serangan Israel di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan ribuan korban jiwa, termasuk anak-anak, sebagai tindakan yang sangat kejam. Ia bahkan mengumumkan niat Turki untuk mendeklarasikan Israel sebagai penjahat perang kepada dunia dalam sebuah pidato yang diucapkan dalam "Pertemuan Besar Palestina," sebuah demonstrasi pro-Palestina di Istanbul pada Sabtu. Dalam kata-katanya, Erdogan menyatakan, "Israel, kami juga akan menyatakan Anda sebagai penjahat perang kepada dunia, kami sedang mempersiapkannya, dan kami akan memperkenalkan Israel kepada dunia sebagai penjahat perang."<!--nextpage-->