Selain tiga perangkat daerah tersebut, pihaknya juga menggandeng BPJS Kesehatan serta Ikatan Bidang Indonesia (IBI) Luwu Utara dalam penerapan inovasi ini.
“Inovasi yang kami gagas ini adalah inovasi yang bersifat kolaboratif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, salah satunya adalah jaminan kesehatan atau BPJS,” ungkap Nurul.
Ia menyebutkan, inovasi Sejagad Sehat ini bertujuan untuk memenuhi jaminan kesehatan pada masyarakat, khususnya bayi baru lahir usia di bawah 3 bulan yang ada di Bumi Lamaranginang julukan Kabupaten Luwu Utara.
“Jaminan kesehatan masyarakat, khususnya bayi baru lahir ini sering kita temui banyak terjadi penonaktifan BPJS bayi usia 3 bulan di tengah-tengah masyarakat,” terangnya.
“Salah satu penyebabnya adalah bayi yang lahir itu belum memiliki dokumen kependudukan, sehingga pada saat lahir, bayi tersebut di-input pada aplikasi BPJS dengan menggunakan nama Bayi Nyonya atau nama ibunya,” ujarnya.