Pada hiperhidrosis sekunder, kondisi medis yang mendasarinya perlu diidentifikasi dan diobati dengan tepat agar hiperhidrosis juga dapat dikontrol.
Baca juga : Bahaya Minum Alkohol Berlebihan
Diagnosis dan Pengobatan
Jika Anda mengalami gejala hiperhidrosis yang mengganggu kualitas hidup Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga tes tambahan untuk mengidentifikasi penyebab dan jenis hiperhidrosis yang Anda alami.
Pengobatan untuk hiperhidrosis bisa berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahannya. Beberapa opsi pengobatan yang mungkin direkomendasikan adalah:
- Antiperspiran: Penggunaan antiperspiran yang mengandung aluminium klorida atau aluminium hidroklorida pada kulit di area yang berkeringat berlebihan dapat membantu mengurangi produksi keringat.
- Obat-obatan: Dokter juga dapat meresepkan obat oral seperti antikolinergik untuk mengurangi produksi keringat.
- Terapi iontophoresis: Metode ini melibatkan penggunaan arus listrik lemah untuk mengurangi produksi keringat pada area tangan dan kaki.
- Botox: Injeksi botox pada area yang berkeringat berlebihan dapat menonaktifkan kelenjar keringat sementara dan mengurangi produksi keringat.
- Operasi: Jika terapi lain tidak berhasil, pembedahan sympathectomy dapat dipertimbangkan, yaitu operasi untuk mengganggu sinyal saraf yang memicu produksi keringat berlebih.