Semarang, 8 Agustus 2025 – Dalam momentum peringatan Hari Hutan Indonesia, LindungiHutan mengangkat kembali urgensi menjaga kawasan hutan di tengah meningkatnya krisis iklim dan bencana ekologis, khususnya di wilayah pesisir utara Jawa. Kawasan seperti Semarang dan Demak kini menjadi saksi nyata dari kerusakan hutan mangrove yang berdampak langsung pada kehidupan ribuan masyarakat pesisir.
Seiring dengan meningkatnya suhu global dan naiknya permukaan air laut, banjir rob yang dulunya hanya terjadi sesekali kini menjadi ancaman yang datang nyaris setiap bulan. Desa-desa seperti Bedono, Mangunharjo, dan Trimulyo kini dikepung air laut, sebagian bahkan sudah tidak bisa dihuni lagi. Dalam banyak kasus, peristiwa ini bukan semata akibat gejala alam, melainkan hasil dari hilangnya tutupan hutan mangrove yang dulunya berfungsi sebagai sabuk hijau penahan abrasi dan benteng alami terhadap air laut.