Dolar AS melemah pada Jumat (18/8), setelah inflasi kawasan euro menunjukkan tanda-tanda pelambatan marjinal.
Turunnya imbal hasil obligasi Pemerintah AS, juga memberikan dukungan pada emas, membantu emas mengakhiri penurunan beruntun terpanjang sejak Maret 2017i. Namun emas masih mengakhiri pekan ini dengan penurunan hampir 1,6 persen.
“Kenaikan baru-baru ini dalam imbal hasil AS meredam minat investor, di antara investor keuangan spekulatif yang lebih berorientasi jangka pendek dan investor ETF,” Barbara Lambrecht, analis komoditas di Commerzbank, mengatakan dalam catatan Jumat (18/8).
“Dalam kondisi seperti ini, permintaan fisik emas di Asia hampir tidak dapat membantu, dan impor emas China kemungkinan tidak akan menggerakkan harga,” katanya.