Netralitas pemuka agama dalam Pilkada bukan berarti apatis atau tidak peduli terhadap politik. Sebaliknya, netralitas adalah bentuk tanggung jawab moral untuk menjaga agar proses politik berjalan dengan adil dan tidak bias.
Billy Graham, seorang penginjil ternama, menekankan, “Pemimpin agama harus tetap berdiri di atas politik partisan. Kita harus menyuarakan kebenaran, keadilan, dan perdamaian tanpa terjebak dalam permainan politik.”
Dengan bersikap netral, pemuka agama dapat membantu umat melihat politik sebagai ruang untuk mencari pemimpin yang terbaik berdasarkan visi, misi, dan kemampuan, bukan berdasarkan sentimen keagamaan.
Pendeta Stephen Tong juga berpesan, “Pemimpin gereja harus mengarahkan umatnya kepada kebenaran, bukan kepada kepentingan politis. Gereja bukan panggung politik, melainkan tempat mencari kedamaian dan kebenaran ilahi.”