Meskipun kesenjangan gender di pendidikan tinggi semakin mengecil, perempuan masih terikat pada norma-norma gender tradisional. Masyarakat mengharapkan perempuan menjadi ibu dan istri dibandingkan berkarir. Hal itu dikutip dari tulisan Researcher, Universitas Indonesia, Diahhadi Setyonaluri di The Conversation.
Diah menulis bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan berusia 15 tahun ke atas di Indonesia mengalami stagnasi sekitar 50 persen selama satu dekade terakhir. Angka tersebut bahkan lebih rendah lagi di Jakarta – 48,47% pada tahun 2018.
Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan (%) di Indonesia dan Jakarta, 2018. Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional (BPS, 2018).
Namun, data menunjukkan bahwa peluang perempuan Jakarta untuk berpartisipasi dalam pasar tenaga kerja menjadi lebih kecil setelah mereka memiliki anak.