Ia menyebutkan laporan terbaru saat ini jumlah korban keracunan sebanyak 54 orang terdiri dari warga Cilawu sebanyak 42 orang dengan rincian dua orang dirawat, 38 rawat jalan, dan dua orang meninggal dunia.
Selanjutnya warga korban keracunan asal Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 12 orang terdiri dari dua orang dirawat, sembilan orang rawat jalan, dan satu orang meninggal dunia.
“Update laporan dugaan keracunan makanan di Kecamatan Cilawu terdapat penambahan kasus menjadi 54 orang,” katanya.
Ia menyampaikan Dinkes Garut tidak hanya menangani pasien yang dirawat jalan maupun di puskesmas, tapi melakukan pemantauan ke lapangan untuk mendeteksi warga yang dikhawatirkan masih ada korban keracunan lainnya.
Dinkes Garut, lanjut dia, sudah menerjunkan tim surveilans baik untuk menemui langsung masyarakat maupun tempat praktik dokter, klinik, dan fasilitas kesehatan swasta untuk mengetahui pasien tersebut sakit setelah mengkonsumsi makanan diduga satai jebred atau bukan.