“Sebetulnya perusahaan itu berdiri harapannya bisa atau mampu menciptakan value yang jangka panjang dan berkelanjutan. Oleh karena itu, tiga pilar inilah yang menjadi tools untuk kemudian melihat indikasi-indikasi bagaimana perusahaan atau sebuah industri mampu menciptakan value yang jangka panjang,” jelas Hakim Adhyguna.
Hakim kembali menekankan bahwa ESG menjadi pertimbangan investor untuk menanamkan modal ke dalam suatu perusahaan.
“Saat ini ESG itu menjadi salah satu pertimbangan utama bagi para investor, makanya dihighlight ini aku mendefinisikan bahwa ESG ini menjadi standar dalam praktik investasi, karena jadi salah satu pertimbangan utama bagi para investor untuk menanamkan modal ke perusahaan,” ungkap Hakim
Hakim mengadopsi dari tren ESG secara global, dan melihat bahwa sebanyak 80% investor memperhatikan praktik keberlanjutan perusahaan untuk memutuskan investasi ke perusahaan.