Ia mengimbau masyarakat yang mengeluhkan sakit setelah mengkonsumsi makanan yang diduga dari satai jebred atau sate kulit untuk segera memeriksakan kesehatannya ke puskesmas.
“Bagi masyarakat wilayah Cilawu dan sekitarnya bilamana merasa ada gejala sakit setelah konsumsi makanan yang dicurigai penyebab keracunan segera menghubungi fasyankes (fasilitas layanan kesehatan) terdekat,” katanya.
Ia menambahkan saat ini Dinkes Garut sudah mengambil sampel makanan jenis satai jebred dan muntahan pasien untuk dilakukan uji laboratorium di Bandung, Jawa Barat, agar dapat diketahui penyebab keracunan.
“Dugaan sementara diakibatkan oleh jenis makanan tersebut (satai jebred), namun demikian, untuk memastikannya perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium,” katanya.