Selain itu, kata dia, tim juga melakukan verifikasi ke lapangan apabila mendapatkan informasi ada warga yang sakit untuk dicek sakitnya karena keracunan makanan atau bukan.
“Dugaan keracunan makanan, kita masukkan, kalau dia enggak punya riwayat makan apa-apa, dengan yang diduga selama ini, makanan itu, kita keluarkan (bukan korban keracunan),” katanya.
Ia menyampaikan, tim kesehatan terus melakukan pendataan di lapangan untuk memastikan jumlah korban keracunan makanan yang diduga dari sate jebred.
Selama ini, kata dia, data di lapangan terjadi penambahan, termasuk ada pasien satu orang usia 35 tahun meninggal dunia di rumah sakit yang baru diketahui juga sama mengkonsumsi sate jebred.
Laporan terbaru jumlah warga yang menjadi korban keracunan makanan di Kecamatan Cilawu sebanyak 52 orang dengan rincian warga Cilawu 41 orang, sebanyak 11 orang dirawat, 28 orang rawat jalan, dan dua orang meninggal dunia.