Baca juga : Desakan Luhut Binsar Mundur Semakin Kuat
Namun, situasi segera memanas dan kerusuhan pecah. Pendukung mulai menyerang para pemain dan ofisial tim, dan polisi berusaha untuk melindungi mereka serta menghentikan kerusuhan tersebut. Namun, upaya ini justru berujung pada bentrokan antara polisi dan massa pendukung.
Dalam tanggapannya, unit polisi anti huru-hara melepaskan tembakan gas air mata, beberapa di antaranya menuju tribun selatan tempat tidak ada gesekan.
Aksi ini memicu panik di antara penonton, yang berusaha untuk menghindari gas air mata dengan berlari. Sayangnya, ini menyebabkan penumpukan kerumunan di pintu keluar, yang akhirnya mengakibatkan beberapa penonton terjepit dan mengalami kesulitan bernapas.