Aku panik dan ingin turun dari angkot itu. Tapi, sopir angkot itu tidak menghiraukan jeritanku. Dia malah menambah gas dan melaju lebih cepat. Aku melihat kuntilanak itu mengikutiku dengan terbang di udara. Dia semakin dekat dan dekat.
Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Aku hanya bisa berdoa dan berharap semuanya akan baik-baik saja. Aku menutup mataku erat-erat dan menunggu keajaiban terjadi.
Setelah sudah keluar dari jalan tersebut dan keadaan sudah cukup tenang. Sopir angkot akhirnya membuka pembicaraan.
“Tadi lihat juga mbak?”, tanya sopir angkot.
“Iya pak, itu ko …. “, aku jawab dengan terbata, sekalipun sudah lebih tenang situasi, tapi rasa takut tidak bisa aku sembunyikan begitu saja.
“Itu orang sini manggilnya kuntilanak merah mbak, kita lagi apes aja kayanya ketemu sama dia”, jawab sopir angkot.