<strong>JENGGALA.ID</strong> - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengungkapkan beberapa catatan terkait kinerja Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, yang telah menggantikan Anies Baswedan selama setahun terakhir dalam mengurus ibu kota. Menurut Gembong, Heru perlu memperbaiki cara berkomunikasi dengan publik. Menurutnya, komunikasi publik yang kurang baik telah mempengaruhi pelaksanaan kebijakan di Jakarta. Gembong mengatakan, "Komunikasi publik Pak Heru kurang baik, maka ini perlu diperbaiki. Ketika komunikasi baik maka eksekusi akan berjalan baik. Tapi karena komunikasi publiknya kurang baik maka yang terjadi tersendat sendat." Gembong juga memberikan peringatan kepada Heru karena kinerjanya selalu dikaitkan dengan PDIP. Oleh karena itu, Gembong meminta Heru untuk bekerja dengan maksimal. Ia berkomentar, "Karena yang memilih presiden berarti orangnya dari PDIP, walaupun ini adalah posisi yang profesional. Tetapi persepsi masyarakat seperti itu, maka saya selalu mendukung agar Pak Heru bekerja maksimal."<!--nextpage--> Meskipun demikian, Gembong juga mengapresiasi prestasi Heru dalam menyelesaikan proyek Sodetan Ciliwung, yang sebelumnya tidak selesai selama lima tahun di masa pemerintahan Anies Baswedan. Gembong mengakui bahwa upaya penghijauan dan pembenahan data-data warga miskin Jakarta adalah hal positif yang perlu diapresiasi. Heru resmi menjabat sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2022, menggantikan Anies Baswedan yang telah menyelesaikan masa jabatannya. Pelantikan Heru dilakukan di Gedung Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, dengan pimpinan langsung oleh Mendagri Tito Karnavian. Saat ini, belum ada kepastian apakah Heru akan tetap menjabat sebagai Pj Gubernur DKI atau tidak, mengingat pemilihan kepala daerah Jakarta baru dijadwalkan akan dilakukan pada tahun 2024 mendatang.<!--nextpage-->