Tips praktis:
– Buat kategori seperti “makan”, “transportasi”, “hiburan”, dan “belanja harian”.
– Cek laporan transaksi tiap Minggu, bukan tiap bulan, supaya bisa cepat koreksi kalau mulai boros.
Uang di platform digital tetap butuh pencatatan analog dalam pikiranmu, kesadaran bahwa setiap pengeluaran adalah keputusan finansial.
3. Gunakan akun terpisah untuk transaksi harian
Agar lebih aman dan terkontrol, pisahkan rekening utama (untuk tabungan dan investasi) dari rekening harian yang digunakan untuk transaksi QRIS.
Dengan cara ini, kamu bisa membatasi pengeluaran sesuai alokasi. Misalnya, setiap minggu kamu transfer Rp1 juta ke rekening harian untuk kebutuhan QRIS. Kalau sudah habis, itu tanda kamu harus berhenti belanja dulu.
Keuntungan lain adalah risiko keamanan juga berkurang. Jika ada transaksi mencurigakan, kerugiannya tidak langsung menyentuh dana utama kamu.
4. Waspada modus penipuan QRIS
Seiring meningkatnya pengguna QRIS, modus kejahatan digital juga makin kreatif. Ada yang menempelkan QR palsu di tempat umum, ada juga yang mengirim tautan pembayaran palsu lewat chat atau media sosial.













