Pendapat serupa juga telah disampaikan oleh Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri sektor ESDM, Agus Tjahajana Wirakusumah. Agus menganggap bahwa penting untuk meningkatkan eksplorasi guna mendapatkan cadangan nikel baru. Dia juga menyarankan agar moratorium pembangunan smelter nikel baru diterapkan, khususnya smelter berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang menghasilkan produk olahan nikel kelas dua.
Meskipun demikian, klaim dari Kementerian ESDM tentang cadangan nikel yang akan habis dalam 15 tahun dibantah oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. Menurutnya, belum ada kajian teknis yang mengkonfirmasi sisa umur cadangan nikel Indonesia. Bahlil tidak setuju dengan pernyataan tersebut, dan menganggapnya hanya sebagai persepsi semata.