Sementara itu, Sekretaris Perusahaan BRI Finance, Aditia Fakhri Ramadhani, menambahkan bahwa prospek pembiayaan alat berat di Indonesia masih sangat menjanjikan. “Permintaan alat berat tetap solid, terutama dari sektor infrastruktur, pertambangan, dan agrikultur. Dengan penerapan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang disiplin, kami optimistis tren positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun,” ungkapnya.
Optimisme tersebut turut diperkuat oleh data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencatat total pembiayaan alat berat nasional mencapai Rp46,73 triliun per Maret 2025, tumbuh 8,05% secara tahunan (year-on-year). Untuk menjaga kualitas portofolio tetap sehat, BRI Finance menerapkan lima strategi utama: seleksi ketat calon debitur, pemantauan portofolio secara berkala, pendekatan proaktif kepada nasabah, diversifikasi pembiayaan, dan penguatan strategi collection.












