Bagi Jusuf, pembangunan infrastruktur seperti ini memiliki manfaat tidak hanya dalam kehidupan saat ini, tetapi juga di masa depan. Selain memperluas akses ke daerah, pembangunan ini juga menciptakan lapangan kerja yang mendukung perekonomian masyarakat.
“Kami percaya bahwa Tol Cisumdawu akan dapat menjadi mandiri dalam waktu kurang dari 20 tahun,” tambahnya, “Untuk saat ini, kami melihatnya sebagai bentuk pengabdian.”
Secara keseluruhan, biaya proyek Tol Cisumdawu sepanjang 62 km mencapai Rp18,3 triliun. Pemerintah berharap bahwa tol ini akan membantu mempermudah akses ke Bandara Internasional Kertajati.
Tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi yang dibangun dengan biaya konstruksi Rp5,5 triliun. Dari keenam seksi ini, Seksi 1-2 dikerjakan oleh Pemerintah melalui APBN sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna meningkatkan kelayakan investasi tol tersebut. Sementara Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT), anak usaha CMNP, dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha.