“Jadi mereka punya pengalaman, kemudian di antara mereka juga harus bisa menjadikan BIJB ini sebagai hub, entah nanti bersaing dengan mana, jadi ada juga traffic ke sini gitu. Jadi, tidak hanya beli saham,” ucapnya.
Terkait dengan persyaratan untuk menjadikan hub atau menjadi tempat transit pesawat, kata Bey, para calon investor setuju karena melihat prospek yang dimiliki oleh BIJB Kertajati.
“Tidak hanya membeli saham dan mengelola saja, tapi juga harus bisa mendatangkan pesawat misalnya kargo mereka berani berapa, jadi betul-betul sangat menguntungkan dan sahamnya jauh di bawah 49 persen dan yang harus dicatat kita tetap mayoritas,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa sejumlah negara seperti Singapura, Arab Saudi, dan India sudah menyatakan diri berminat berinvestasi di BIJB Kertajati.