Menurut Erma, ada beberapa penyebab suhu tinggi ini. Pertama, langit Bandung cenderung cerah tanpa awan pada bulan September, yang membuat radiasi matahari lebih efisien diserap oleh atmosfer di permukaan. Kondisi ini juga mengakibatkan penurunan awan jenis Cumulus.
Erma juga menyoroti penguatan El Nino dan IOD (Indian Ocean Dipole) yang dapat memperpanjang kondisi minimnya awan dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini diperparah oleh pendinginan suhu permukaan laut di wilayah Indonesia.
Untuk mengatasi situasi ini, Erma menyarankan perlunya tindakan mitigasi selama periode triwulan kedua kekeringan (September-November) di Indonesia. Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan dampak kuat El Nino pada bulan Juli, Agustus, September, dan Oktober di berbagai wilayah Indonesia.