“Pantai selatan Jawa Barat tergolong rawan tsunami dengan potensi tinggi tsunami lebih dari tiga meter,” kata Wafid.
Badan Geologi merekomendasikan agar bangunan di wilayah selatan Jawa Barat menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi untuk menghindari risiko kerusakan dan harus dilengkapi dengan jalur dan tempat
evakuasi.
Selain itu, peningkatan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non-struktural juga harus dilakukan mengingat wilayah selatan Jawa Barat tergolong rawan gempa bumi dan tsunami.
“Kejadian gempa bumi itu diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi,” pungkas Wafid.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, gempa berkekuatan magnitudo 5,6 di wilayah Samudera Hindia selatan Jawa Barat dipicu aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia.