Menanggapi kontroversi tersebut, Musk justru menyalahkan peran teknologi kecerdasan buatan (AI) yang menjadi populer melalui layanan generatif seperti ChatGPT. Menurut miliarder tersebut, pembatasan untuk membaca tweet setiap harinya bertujuan untuk mencegah pencurian data oleh perusahaan yang mengoperasikan teknologi AI tersebut.
Sebagai catatan, layanan AI generatif seperti ChatGPT, Microsoft Bing, dan Google Bard melatih teknologi mereka dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber di internet guna meningkatkan kecerdasannya.
Baca juga : Jack Dorsey Ralat Pernyataan Bahwa Elon Musk Penyelamat Twitter
Musk berpendapat bahwa langkah ini diambil untuk menjaga keamanan data pengguna di Twitter, sehingga data-data di platform tersebut tidak diambil untuk melatih layanan AI yang dimiliki oleh perusahaan teknologi besar lainnya. Ia berargumen bahwa tindakan ini dilakukan demi keamanan dan privasi pengguna.