Meski waktu keduanya terpisah lebih dari 20 tahun, tetapi tidak banyak perbedaan terkait catatan tentang bentuk situs Gunung Padang.
Keduanya sama-sama mencatat bahwa Gunung Padang merupakan tinggalan punden berundak yang terdiri dari empat teras.
“Pendeskripsian tentang bentuk situs Gunung Padang kemudian diteliti kembali dan menghasilkan laporan pada tahun 1984, 1985, 1986, 2012, 2014, baik yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, maupun oleh Balai Arkeologi Bandung tahun 1996/1997, 2002, 2003, 2014, dan 2015,” tulis Dr Yondri.
Sebenarnya, analisis bentuk situs Gunung Padang telah dilakukan berdasarkan hasil kajian kepustakaan. Analisis lainnya berdasarkan rekaman menggunakan 3D laser Scanning (fotogrametri), penggambaran struktur situs melalui pemetaan menggunakan pesawat Theodolit, dan hasil penggambaran situs secara manual.