Apple Adopsi Teknologi USB-C

Jenggala.id - Apple akhirnya memutuskan untuk mengadopsi teknologi konektor USB-C untuk pertama kalinya dalam sejarah pada ponsel terbarunya, iPhone 15. Hal ini sebagai respons terhadap regulasi Uni Eropa yang mewajibkan penggunaan USB-C sebagai kabel pengisian daya universal untuk berbagai perangkat, termasuk smartphone, tablet, kamera digital, dan lainnya. Hal ini menyebabkan pertanyaan tentang nasib kabel Lightning mereka saat ini. Menurut Marian Chertow, seorang profesor manajemen lingkungan industri di Yale School of the Environment, perubahan ini dapat diklasifikasikan sebagai evolusi daripada revolusi. Baca juga : Mark Zuckerberg Sindir Vision Pro Keluaran Apple Regulasi Uni Eropa bertujuan untuk mengurangi kerumitan penggunaan berbagai kabel yang berbeda dan mengurangi limbah elektronik. Apple awalnya menolak perubahan ini karena penjualan kabel Lightning menghasilkan banyak pendapatan bagi mereka. Namun, mereka juga mengklaim bahwa pengisian nirkabel akan mengurangi masalah kabel yang menjadi perdebatan. Namun, menghentikan penggunaan kabel Lightning bisa mengakibatkan lonjakan limbah elektronik dalam jangka pendek karena banyak pengguna iPhone mungkin akan membuang kabel Lightning mereka yang tidak lagi digunakan. Baca juga : Aktivis Persoalkan Limbah Medis Puskesmas Panghegar Apple menyatakan memiliki program daur ulang yang kuat, di mana pengguna dapat mengembalikan pengisi daya dan kabel bekas mereka. Pengguna juga dapat mencari pusat daur ulang limbah elektronik lokal atau toko Best Buy untuk opsi yang ramah lingkungan. Namun, dampak keseluruhan terhadap limbah elektronik global kemungkinan akan berkurang dengan adopsi USB-C. Ruediger Kuehr, kepala Institut Pelatihan dan Penelitian PBB di Bonn, Jerman, mengatakan bahwa ada sekitar 66 juta ton limbah elektronik yang dihasilkan setiap tahun, dan kabel pengisi daya menyumbang ratusan ribu ton di antaranya. Baca juga : Rencana Jepang Buang Limbah Nuklir Ditentang Korut Masalah limbah elektronik belum menjadi fokus utama, dan sebagian besar limbah elektronik akhirnya berakhir di tempat yang tidak semestinya, seperti lemari dan laci sampah. Hal ini berarti bahan berharga seperti tembaga, emas, dan platinum harus ditambang untuk memproduksi produk baru. Meskipun demikian, Apple mengklaim telah menggunakan kembali lebih dari dua pertiga aluminium yang mereka butuhkan dan menjadi pemimpin dalam mengurangi penggunaan logam tanah jarang dengan mendaur ulang bahan-bahan berharga ini. Dalam konteks limbah, penggunaan kembali sering kali merupakan jalur yang lebih baik daripada daur ulang karena dapat memulihkan lebih banyak bahan.

Apple Adopsi Teknologi USB-C

SharpLink Borong ETH Lagi, Dompet Ethereum Kini Berisi $1,3 Miliar

KAI Divre III Palembang Catat Selama Semester I 2025, Salurkan program TJSL Sebesar 2,154 Milyar

BeritaLainnya

SharpLink Borong ETH Lagi, Dompet Ethereum Kini Berisi $1,3 Miliar

KAI Divre III Palembang Catat Selama Semester I 2025, Salurkan program TJSL Sebesar 2,154 Milyar

Titik Jumlah Subscribers Ini Selalu Jadi Tantangan Bagi Kreator YouTube

Stockbit Jadi Aplikasi Pilihan Utama Masyarakat Untuk Mulai Investasi Saham

Penghasilan Berkurang Namun Cicilan Tetap Jalan, Apa yang Bisa Dilakukan?

KAI Divre III Palembang Antisipasi Cuaca Ekstrim, Jaga Petak Jalur Rel KA Daerah Rawan Bencana

Kogabwilhan III Turun Langsung Bantu Warga Krepkuri lewat Baksos

DPR RI Nilai PTPN Group Sukses Bangun Fondasi Sawit Masa Depan Melalui Transformasi Digital

Optimisme Relawan Ganjar Pranowo di Jawa Barat

Berita Terkini

Recommended

Golkar Gelar Rapimnas untuk Seleksi Cawapres Prabowo

Perhutani Bandung Utara Salurkan Bantuan Kepada Warga Terdampak

Hasto PDIP Puji Khofifah Terkait Cawapres Ganjar

Bangga Desa Kertawangi Raih Juara Desa Peduli Kehutanan Tingkat Provinsi Jawa Barat

Apple Adopsi Teknologi USB-C

BeritaTerkait

BeritaLainnya

Recommended