<strong>JENGGALA.ID</strong> - Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan mengungkapkan bahwa awalnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundangnya untuk makan siang di Istana pada Minggu (29/10) yang lalu. Anies mengatakan bahwa ia sudah memiliki rencana pertemuan dengan masyarakat di Jember, Jawa Timur, sehingga ia tidak bisa hadir pada pertemuan yang dijadwalkan pada hari itu. Menurut Anies, Jokowi kemudian mengubah jadwal makan siang bersama dengan dua bakal calon presiden lainnya menjadi hari Senin. Anies berkata, "Sehingga tidak bisa. Terima kasih atas kesediaan untuk mengganti menjadi hari Senin." Pertemuan hari Senin ini melibatkan Jokowi, Anies, serta dua bakal calon presiden lainnya. Anies mengungkapkan bahwa dalam pertemuan ini, mereka membahas banyak hal, meskipun isinya lebih bersifat santai dan tidak memuat diskusi yang terlalu serius.<!--nextpage--> "Tadi kita ngobrol santai. Banyak hal dibahas dan didiskusikan. Sifatnya ringan, tidak ada yang terlalu serius," kata Anies. Anies juga menjelaskan bahwa ia membawa pesan dari masyarakat kepada Jokowi, terutama terkait dengan netralitas Jokowi dalam Pilpres 2024. "Masyarakat yang peduli telah menyampaikan pesan kepada Presiden agar menjaga netralitas dan memastikan bahwa seluruh aparat pemerintah tetap netral dalam pemilihan presiden dan pemilihan umum," tambahnya. Hari ini, Jokowi mengundang tiga bakal calon presiden, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan, untuk makan siang di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi duduk berhadapan dengan Anies, sementara Ganjar duduk berhadapan dengan Prabowo. Beberapa hidangan yang disajikan mencakup lontong, nasi, rolade ayam, tahu bacem, dan ayam bumbu kecap.<!--nextpage-->