Terkait hal tersebut, kata dia, maka pemberian pemahaman mengenai stunting kepada masyarakat harus terus digencarkan.
Putih Sari berpesan kepada seluruh masyarakat, khususnya kaum ibu agar memperhatikan pola asuh anak-anak mereka, terutama dari sisi perhatian dan gizi yang harus benar-benar terpenuhi.
“Jadi jangan sampai karena pemahaman yang tidak tepat, maka ibu-ibu memberikan makan tanpa ada gizi yang benar,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris BKKBN Provinsi Jawa Barat, Irfan Indriastono mengatakan dalam upaya menurunkan kasus stunting di provinsi ini telah dilakukan perekrutan tim pendamping keluarga yang bertugas mendampingi keluarga berisiko stunting.
“BKKBN telah menginisiasi secara formal pembentukan tim percepatan penurunan stunting di semua level wilayah, mulai dari desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, hingga ke atas,” kata Irfan.