JENGGALA.ID – Analis pasar uang Bank Woori Saudara BWS, Rully Nova mengatakan rupiah bertahan dari pelemahan karena dukungan data pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kuat.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II/2023 (mencapai 5,17 persen),” ujar Rully dikutip dari Antara.
Dia memperkirakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan akan melemah di level Rp15.225 per dolar AS.
Namun, pada penutupan perdagangan hari ini rupiah mengalami penguatan sebesar 0,18 persen atau 28 poin menjadi Rp15.189 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.217 per dolar AS.
Menurut dia, sentimen yang juga mempengaruhi pergerakan pelemahan rupiah adalah data inflasi Producer Price Index/Indeks Harga Produsen (PPI) dan Consumer Price Indec (CPI) China. Selain itu, penurunan 10 rating perbankan oleh Moody’s dinilai bakal melemahkan rupiah.