Untuk keluarga dengan dua orang tua yang bekerja, ada tambahan lain: biaya antar-jemput sekolah atau penitipan anak (daycare) jika jam sekolah belum sesuai dengan jam kerja. Lagi-lagi, ini bukan biaya kecil, dan tanpa perencanaan, bisa membebani pengeluaran bulanan.
4. Biaya tak terduga dari kegiatan ekstra
Ketika anak mulai menunjukkan minat tertentu seperti les menggambar, berenang, atau belajar musik, kebanyakan orang tua ingin mendukung. Sayangnya, biaya ekstrakurikuler sering kali muncul setelah masa sekolah berjalan beberapa bulan, bukan di awal tahun ajaran.
Biaya ini bisa bervariasi, mulai dari Rp200.000 hingga jutaan rupiah per bulan tergantung jenis kegiatan dan fasilitas yang digunakan.
Menolak keinginan anak bisa terasa sulit karena kita tahu kegiatan itu bisa mendukung tumbuh kembangnya. Namun, di sinilah pentingnya perencanaan dan kesiapan finansial agar bisa tetap mendukung tanpa merasa terbebani.
5. Antisipasi dengan dana cadangan atau opsi pinjaman aman
Biaya sekolah pertama anak sering kali menjadi pengingat bahwa perencanaan finansial keluarga harus fleksibel. Dana darurat idealnya bisa menutup kebutuhan tak terduga seperti ini, namun tidak semua orang tua memiliki tabungan khusus untuk pendidikan anak.












