“Kalau di (TNI) Angkatan Darat sendiri saya akan merevisi doktrin, karena doktrin-doktrin yang kami gunakan ini masih doktrin yang lama, sedangkan sekarang bangli (perkembangan lingkungan) kita, doktrin kami harus mengikuti banglistra (perkembangan lingkungan strategis) yang ada, mungkin dulu mungkin beda, banglistra sekarang ada peperangan (elektronik, red.). Itu menjadi referensi kita untuk mengubah doktrin,” kata Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Agus Subiyanto.
Dia menilai matra lainnya, misalnya TNI Angkatan Udara, mulai mengubah doktrinnya mengikuti ancaman yang berkembang, di antaranya mulai menggunakan teknologi-teknologi nirawak seperti drone.
“(TNI) Angkatan Udara saya dengar sudah mengubah organisasinya ya, makanya tadi saya bilang, karena saya masih Angkatan Darat, jadi saya masih akan ubah doktrin Angkatan Darat dulu,” kata Agus, yang pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI AD (Wakasad) dan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).